Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil
‘alamin, marilah kita bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah
berikan hingga saat ini. Sebagai orang yang (mengaku) sebagai muslim, tentu
kita telah mengenal ibadah bernama puasa.
Insya Allah, sebentar
lagi kita akan memasuki bulan ramadhan yang mulia. Selama bulan ramadhan, Allah
memerintahkan kita untuk berpuasa sebagaimana orang-orang terdahulu, perintah
untuk berpuasa tertulis dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 berikut.
Wahai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al Baqarah: 183).
Sebagai seorang muslim,
kita tentu wajib untuk meyakini bahwa setiap perintah Allah adalah benar dan
pasti memberikan manfaat untuk kita. Namun demikian, kita dibekali akal pikiran
dan logika untuk mengkritisi setiap hal yang kita hadapi, termasuk tentang
puasa.
Pernahkah Anda bertanya
kenapa kita diperintahkan Allah untuk berpuasa? Apakah puasa benar-benar
memberikan manfaat atau hanya tradisi masa lalu yang harus kita lestarikan?
Puasa
kok malah sakit?
Puasa adalah ibadah
yang diklaim mampu meningkatkan kualitas kesehatan jasmani maupun rohani. Namun
demikian, portal berita Republika mewartakan bahwa peningkatan jumlah pasien di
rumah sakit senantiasa terjadi di banyak rumah sakit di seluruh Indonesia selepas
Idul Fitri. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan bertolak belakang dengan klaim yang
menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Mari bermain logika
sederhana, jika puasa meningkatkan kesehatan tubuh maka puasa selama satu bulan
akan membuat tubuh 30 kali lebih kuat. Jika tubuh kita 30 kali lebih kuat,
kenapa banyak muslim yang tumbang setelah 30 hari berpuasa?
Selain kasus banyaknya
umat muslim yang masuk rumah sakit setelah Idul Fitri, ada kasus lain yang
cukup serius namun sering diremehkan yaitu kegemukan. Kegemukan adalah feonomena
aneh yang dialami oleh banyak umat muslim selama berpuasa. Hal ini cukup membingungkan
karena kita tidak diperbolehkan makan dan minum selama 13-14 jam dalam sehari,
kenapa malah gemuk?
Dalam dunia kesehatan,
kegemukan adalah perkara penting namun sering disepelekan oleh banyak orang. Faktanya,
kegemukan adalah pintu gerbang utama untuk berbagai penyakit berbahaya seperti
diabetes, stroke, gangguan jantung, hipertensi, gangguan pernapasan hingga
kanker. Saking bahayanya, kegemukan saat ini telah digolongkan sebagai penyakit,
bukan kondisi.
Dengan mempertimbangkan
fakta bahwa banyak orang masuk rumah sakit dan banyaknya orang yang mengalami
kegemukan setelah berpuasa, apakah kita masih yakin bahwa puasa benar-benar
menyehatkan?
Fakta
ilmiah puasa
Puasa adalah ibadah
yang sangat populer. Banyaknya klaim bahwa puasa bermanfaat meningkatkan
kesehatan tubuh telah memicu keingintahuan para ahli kesehatan. Mereka telah
melaksanakan berbagai penelitian untuk menyelidiki manfaat, bahaya atau hal-hal
lain yang berhubungan dengan puasa.
Dikutip dari salah satu
artikel kesehatan, berikut ini merupakan berbagai manfaat puasa bagi kesehatan.
1.
Detoksifikasi
Detoksifikasi
adalah proses pembersihan tubuh dari berbagai macam zat residu yang memenuhi
tubuh. Ketika berpuasa, kita tidak diperbolehkan makan, minum, dan merokok
selama 14 jam, hal ini baik untuk tubuh karena dapat membersihkan zat-zat
residu dalam tubuh.
Ketika
tubuh kita mengalami detoksifikasi, organ-organ dalam tubuh termasuk
organ-organ pencernaan kita akan bersih. Organ pencernaan yang bersih akan
bersifat sensitif sehingga akan sangat mudah untuk menyerap makanan yang masuk
ke tubuh.
2.
Mengistirahatkan organ pencernaan
Selama
14 jam tanpa makan dan minum, organ-organ pencernaan kita akan beristirahat.
Namun demikian, fungsi fisiologis seperti produksi hormon sekresi tetap
berlangsung dengan laju yang lebih rendah. Aktivitas ini membantu tubuh kita
untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, proses penghancuran
makanan terjadi dalam laju tetap sehingga proses pelepasan energi pun
berlangsung dalam pola yang teratur. Meskipun demikian, puasa tidak
menghentikan proses produksi asam di lambung sehingga para pasien dengan
masalah lambung dianjurkan untuk berpuasa sebelum dioperasi.
3.
Menurunkan gula darah
Puasa
mempercepat proses pembakaran glukosa dalam tubuh sehingga tubuh akan cepat
memperoleh energi. Pembakaran glukosa yang cepat menurunkan produksi insulin.
Selain pembakaran glukosa, puasa juga mengistirahatkan pankreas kita sehingga
puasa akan menurunkan kadar gula darah kita menuju level normal.
4.
Mempercepat pembakaran lemak
Respon
pertama tubuh dalam puasa adalah pembakaran glukosa. Ketika simpanan glukosa
habis, ketosis dimulai. Ini adalah proses pembakaran lemak yang akan melepaskan
energi. Lemak-lemak yang tertimbun di ginjal dan otot akan dihancurkan dalam
proses pelepasan energi.
5.
Memperbaiki tekanan darah
Puasa
akan membantu menurunkan resiko atherosclerosis dalam darah. Atherosclerosis
adalah penyakit yang membentuk plak dari lemak di dalam pembuluh darah sehingga
menyumbat laju peredaran darah sehingga meningkatkan tekanan darah. Selama
berpuasa, glukosa dan lemak akan dihancurkan untuk diubah menjadi energi, laju
metabolisme menurun, produksi hormon adrenalin dan noradrenalin pun akan
menurun. Mekanisme ini menjaga metabolisme tetap kuat namun terkendali sehingga
tekanan darah akan menurun.
6.
Meningkatkan imunitas
Jika
kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat dan berimbang
saat sahur dan berbuka, imunitas kita akan meningkat. Hilangnya racun-racun dan
berkurangnya timbunan lemak juga membantu meningkatkan imunitas. Ketika kita
berbuka dengan makanan bernutrisi seimbang, kita menambah asupan vitamin dan
mineral esensial dalam tubuh. Makanan dengan kandungan vitamin A dan vitamin E
adalah antioksidan yang baik untuk meningkatkan imunitas.
7.
Membantu menurunkan berat
Puasa
akan mempercepat proses pembakaran lemak yang pada akhirnya akan sangat
membantu dalam proses penurunan berat badan. Meskipun demikian, puasa bukan
merupakan strategi yang baik untuk menurunkan berat badan. Memperbaiki pola
makan dengan mengurangi jumlah asupan kalori dari makanan berlemak dan tinggi
gula serta menambah asupan serat adalah pilihan yang lebih baik untuk
menurunkan berat badan.
Mengapa
tidak sehat setelah puasa?
Kini, pertanyaan apakah
puasa menyehatkan mulai menemukan setitik jawaban. Penelitian ilmiah telah
membuktikan bahwa puasa merupakan ibadah yang memberikan berbagai manfaat untuk
kesehatan. Salah satu manfaat terhebat adalah terjadinya proses detoksifikasi
dalam tubuh. Proses detoksifikasi sendiri adalah proses yang dapat menguntungkan
maupun merugikan.
Ketika organ-organ
tubuh, khususnya pencernaan kita bersih, organ-organ tersebut akan menjadi jauh
lebih sensitif dan reseptif terhadap makanan atau nutrisi yang kita makan. Poin
penting yang kemudian harus kita perhatikan adalah bagaimana kualitas dan
kuantitas makanan atau nutrisi yang kita konsumsi, sehatkah?
Dalam budaya kita,
mayoritas makanan yang dipilih sebagai menu saat sahur maupun berbuka adalah
makanan yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula, rendah serat, dan miskin
vitamin. Salah satu contoh makanan favorit untuk berbuka adalah kolak yang kandungan
kalorinya sangat tinggi.
Bayangkan apa yang
terjadi jika tanah yang kering disiram dengan air limbah bekas cucian yang
kotor, apakah tanah kering menolaknya? Tidak.
Demikian juga dengan
tubuh kita. Di saat organ-organ pencernaan sangat sensitif dan reseptif,
penyerapan nutrisi menjadi sangat efektif dan efisien. Konsumsi makanan dengan
nilai kalori tinggi, lemak tinggi, gula tinggi, rendah serat, dan miskin
vitamin akan membuat tubuh menjadi gemuk, melemahkan stamina, dan berbagai
masalah kesehatan lain.
Sebaliknya jika kita
mengkonsumsi makanan sehat dengan jumlah kalori yang sesuai kebutuhan tubuh,
lemak rendah, gula seimbang, serat dan vitamin tinggi maka tubuh kita akan
semakin sehat, berat badan ideal, dan masalah kesehatan menjauh.
Cara
cerdas berpuasa
Suatu artikel kesehatan
berbasis Islam memberikan berbagai tips selama berpuasa, berikut ini adalah
berbagai tips tentang berbagai hal yang sebaiknya Anda hindari ketika berpuasa.
- Berbagai jenis gorengan dan makanan berlemak.
Makanan-makanan dengan kandungan lemak tinggi mengandung kalori yang tinggi
namun miskin nutrisi. Jenis makanan-makanan tersebut akan membuat pola makan
menjadi tidak berimbang sehingga memicu kelelahan dan keletihan selama
berpuasa.
- Garam.
Kadar garam yang tinggi berpotensi meningkatkan resiko dehidrasi.
- Makanan dan minuman dengan gula (glukosa) yang tinggi seperti
nasi, teh manis dll. Kandungan glukosa akan memberi Anda energi dalam waktu
yang sangat singkat. Namun demikian Anda akan menjadi lemas dan lapar setelah
2-3 jam sehingga Anda akan lemas sepanjang hari yang berujung pada menurunnya
produktivitas.
- Makan terlalu banyak saat sahur dapat
menyebabkan ketidakseimbangan metabolik seperti naik-turunnya gula darah dan
dehidrasi.
- Terlalu banyak teh atau kafein pada saat
sahur. Kedua jenis minuman ini bersifat diuretik, ketika dikonsumsi dalam
jumlah banyak berpotensi mengakibatkan tubuh kehilangan mineral esensial,
garam, dan air yang diperlukan.
- Tidur setelah sahur dan berbuka
sebaiknya Anda hindari karena tubuh memerlukan waktu selama 2-3 jam untuk
mencerna makanan yang Anda makan.
Sementara itu, berikut
ini beberapa tips yang sebaiknya Anda terapkan selama berpuasa.
- Bagilah waktu makan Anda menjadi 3:
sahur, berbuka, dan makan malam.
- Pilihlah karbohidrat kompleks yang kaya
akan serat sebagai menu utama Anda. Karbohidrat kompleks ini terdapat pada biji-bijian
dan kacang-kacangan. Salah satu sumber makanan yang paling baik adalah kedelai
yang mudah dicerna dan kaya serat. Makanan kaya serat akan membuat Anda merasa
kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah tetap sehat.
- Minumlah air dalam jumlah tinggi ketika
sahur dan berbuka. Sekitar 60-70% tubuh kita tersusun oleh air, berpuasa akan
menyebabkan tubuh kehilangan banyak air yang harus kita ganti dengan minum
banyak air saat sahur dan berbuka.
- Kurangi lemak jenuh, tambahkan lemak tak
jenuh. Lemak jenuh terdapat dalam santan dan gorengan sementara lemak tak jenuh
terdapat pada alpukat dan kedelai.
- Pilih makanan sesuai dengan kebutuhan
kalori Anda. Puasa akan membuat tubuh menjadi sensitif, kelebihan kalori akan
membuat proses penggemukan berjalan sangat cepat di tubuh Anda.
- Pilih makanan dengan indeks glikemik
yang rendah supaya kadar gula dalam darah terjaga dan Anda tidak merasa cepat
lapar.
Berbagai tips cerdas di
atas merupakan pedoman yang sebaiknya Anda terapkan dalam pola makan Anda
selama berpuasa. Tips mengenai jumlah kalori dalam makanan terlihat sulit
karena di lingkungan kita hampir tidak ada makanan yang kandungan kalorinya
dipaparkan. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah terlihat lebih sulit
lagi karena mayoritas makanan yang beredar di sekitar kita adalah makanan
dengan indeks glikemik tinggi. Ketika ada pun ketersediaannya terbatas dan
harganya jauh lebih mahal daripada makanan kita sehari-hari. Meskipun begitu,
kita harus senantiasa berupaya menerapkan pola makan ideal ‘kan?
Solusi
cerdas
Umat muslim telah
diperintahkan oleh Allah untuk memilih makanan yang halal lagi baik yang sehat
dan bernutrisi sebagai sarana untuk bersyukur atas karunia berupa kesehatan.
Perintah ini telah terpapar jelas dalam surat An Nahl ayat 114 berikut.
Maka
makanlah makanan yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan oleh
Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah-Nya (Q.S.
An Nahl: 114).
Tahukah Anda bahwa
makanan ideal yang halal dan baik dengan kandungan nutrisi tinggi, kalori
rendah, indeks glikemik rendah, protein seimbang, lemak rendah, tinggi serat,
dan kaya vitamin telah ditemukan?
Nutritional Shake Mix
(NSM) dari Herbalife merupakan solusi atas semua
kebutuhan nutrisi Anda. Produk ini memiliki kandungan kalori yang sangat rendah
(80 kkal per penyajian) dengan indeks glikemik hanya 21, kandungan lemak hanya
1 gram, sementara kandungan serat dan vitamin sangat tinggi sehingga Anda akan
tetap sehat dan fit selama berpuasa.
NSM
adalah
solusi cerdas yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda! Produk ini
telah beredar selama lebih dari 35 tahun di 94 negara dan diformulasikan oleh
ilmuwan peraih Nobel bidang kesehatan. Hasil riset dari Euromonitor menyatakan
bahwa NSM merupakan pengganti makanan
nomor 1 di seluruh dunia dan Indonesia.
Selain keunggulan ilmiah yang telah terbukti dan teruji, IFANCA pun telah
memberi sertifikat halal kepada NSM. Kualitas nutrisi telah terbukti dan teruji
secara ilmiah, kehalalan pun terjamin, kurang apa lagi?
You
are what you eat, pilihan makanan Anda menentukan siapa
Anda. Seorang muslim yang beriman dan cerdas tentu memilih makanan yang halal
dan berkualitas, Anda juga ‘kan?
Wassalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh.
Info: Wildan Karim
(083865667766)