Arca-arca di dalam mandir (kuil – tempat peribadahan orang Hindu) mengingatkan kita akan Kehadiran-Nya di mana-mana. Jika Ia meliputi segala sesuatu, batu pun diliputi oleh-Nya. Air dan angin pun Ia liputi. Sungai, laut dan hutan pun berada di dalam-Nya. Kesadaran demikian bisa meningkatkan rasa tanggung jawab kita, kepedulian kita tehadap lingkungan, terhadap flora dan fauna.
Gambar 1. Kuil Hindu
Vihara Buddhis mengajak kita untuk memasuki alam meditasi, meniti jalan ke dalam diri. Kepedulian terhadap yang di luar harus diimbangi dengan keheningan dalam diri. Apa pun yang kita lakukan di luar harus merupakan proyeksi kesadaran diri. Jangan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan. Jangan membantu orang untuk memperoleh ketenaran.
Gambar 2. Vihara Budhis
Simbol salib di dalam gereja mengajak kita untuk menggantung mind kita di atas salib. Keangkuhan kita, keserakahan kita, keterikatan kita, amarah dan nafsu birahi – semuanya harus disalibkan.
Gambar 3. Salib Gereja
Kekosongan di dalam masjid mengajak kita untuk senantiasa berpaling pada keheningan di dalam diri kita masing-masing. Tuhan tidak ada di luar tetapi di dalam diri. Temukan kesempurnaan di dalam kekosongan.
Gambar 4. Bagian dalam masjid
*Dikutip dari buku berjudul “Shambala” halaman 189-190 yang ditulis oleh Anand Krishna.
**Merupakan percakapan antara seorang pencari spiritual asal Indonesia bernama Joseph dengan seorang spiritualis India bernama Anand Giri.
No comments:
Post a Comment