Monday 24 October 2011

Komedi Itu Serius

“Komedi adalah perkara yang serius.” @Indro_Warkop
Kalimat tersebut pernah muncul di timeline twitter saya, tweet tersebut merupakan retweet dari akun @pandji milik Pandji Pragiwaksono. Tweet tersebut kembali saya retweet pada followers saya. Saya merasa kalimat tersebut tepat, meskipun ga tepat-tepat amat karena Serieus kan udah bubar sehingga Sherina atau Sherrybelle mungkin lebih relevan, selain lebih menyenangkan untuk dilihat J. Tertawa itu memang mudah tapi membuat orang tertawa merupakan hal yang serius.
Saya merupakan penggemar komedi, idola saya tentu saja Rowan Atkinson dengan Mr. Bean-nya yang luar biasa. Kita bisa tertawa tanpa ia bicara apapun. Selain itu, saya sangat menggemari plesetan yang popular di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Kelik Pelipur Lara merupakan salah satu comedian yang mempopulerkan plesetan dengan sangat baik. Bagi saya, plesetan merupakan komedi cerdas, ya cerdas seperti alunan yang dibawakan oleh Metallica, eh cadas ding. Untuk membuat plesetan, diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas, wawasan apapun. Bisa wawasan politik, olahraga, social, budaya, pendidikan, sains maupun wawasan perkotaan yang padat penduduk, asal bukan wawasan rawan bencana aja, hehehe J. Tanpa saya sadari sebelumnya, ternyata plesetan emang merupakan jenis komedi yang udah sering dilakukan Masyarakat Jawa. Saya sendiri pernah membuat sebuah tulisan tentang plesetan, silakan baca di blog ini dengan category comedy.
Akhir-akhir ini, jenis komedi yang berkembang pesat adalah ‘stand-up comedy’ dimana comic – sebutan untuk penampil stand-up comedy - melawak sendirian di depan para penonton untuk berusaha membuat mereka tertawa. Jenis komedi ini biasanya dipentaskan di café-café dan sering dianggap sebagai komedi cerdas karena hanya orang yang open minded yang bisa tertawa dengan pertunjukan mereka. Akan tetapi, meskipun mereka open minded, mereka tidak akan bisa tertawa jika pegawai atau pemilik café tidak open the door, hehehe. Saya sendiri juga sangat menyukai jenis komedi ini, idola saya adalah Raditya Dika, penulis buku ‘Kambing Jantan’ yang kocak tersebut. Walaupun masih belum jelas sih jenis kocaknya, apakah kocak ijo, kocak rowo atau teh botol kocak, hehehe.
Makin lama kok makin ga jelas gini ya ni tulisan, kayak yang punya blognya aja hehehe. Baiklah, saya akui saya emang ga jelas tapi bukankah segala sesuatu yang jelas itu justru ga menarik, ga ada tantangannya gitu lho J. Berhubung udah makin geje, mending diakhiri aja ya ni tulisan. Makasih banget lho yang udah baca. Mohon maaf kalo ada yang salah, semoga bermanfaat J.

1 comment:

  1. Mas Wildan,..
    mohon ijin saya link Post ini,...
    tulisan bagus Mas...

    ReplyDelete