Tuesday, 18 September 2012

#JFT96, #Munir, We Walk With You


Memasuki bulan September, kita teringat akan sebuah peristiwa tewasnya seorang aktivis HAM dari Jawa Timur bernama Munir, tepatnya pada 7 September 2004. Kasus Munir belum juga menemui titik terang sama sekali selama 8 tahun, bahkan terkesan tidak diurus sama sekali meskipun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kampanyenya menyatakan akan memperjuangkan kasus ini jika terpilih sebagai RI-1. Pada kenyataannya, SBY yang berhasil menjabat presiden untuk 2 periode tidak (atau belum) memperjuangkan kasus Munir secara serius. Jauh sebelum kasus Munir, di tempat yang jauh dari Indonesia, 96 fans Liverpool meninggal dunia secara tragis akibat kecerobohan penyelenggara pertandingan FA Cup di Hillsborough. Peristiwa ini rasanya jauh lebih parah dibandingkan kasus Munir. It’s my subjective view.
Beberapa hari yang lalu, setelah 23 tahun, akhirnya Perdana Menteri Inggris secara gentle mengakui bahwa #JFT96 merupakan kecerobohan dari pihak penyelenggara, bukan karena kesalahan 96 Liverpudlian. Bagi saya, #JFT96 bukan sekedar tragedi sepakbola, ini tragedi kemanusiaan yang luar biasa. Menjadi makin luar biasa karena peristiwa ini tidak pernah diusut secara serius selama 23 tahun, jauh lebih lama dibandingkan kasus Munir.
Selama ini, kita selalu berpikir bahwa Indonesia adalah negara yang lamban dalam penyelesaian hukum dan hukum selalu tajam ke bawah, tumpul ke atas. Jika kita melihat #JFT96 maka kita akan sadar bahwa Inggris jauh lebih parah dibandingkan Indonesia, mereka telah menelantarkan kasus kematian 96 orang tanpa ada penyelesaian selama 23 tahun. Luar biasa busuk! Tanpa bermaksud mengecilkan kasus Munir, saya merasa kasus yang menewaskan 96 manusia jauh lebih penting untuk diperkarakan. Sekali lagi saya tegaskan, #JFT96 bukan hanya tentang Liverpool, Liverpudlian, Inggris maupun sepakbola, #JFT96 adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang sengaja ditelantarkan selama 23 tahun.
Pada 13 September 2012, David Cameron sebagai Perdana Menteri Inggris meminta maaf kepada keluarga dari 96 korban yang didera kesedihan selama 23 tahun tanpa penyelesaian kasus yang nyata. Cameron pun mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan buah dari kelalaian polisi dan penyelenggara serta kapasitas stadion yang tidak cukup untuk menampung seluruh fans, bukan disebabkan oleh fans Liverpool yang meninggal. Saya rasa 23 tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk menyelesaikan kasus kemanusiaan dengan 96 korban tewas. Ini sudah lebih dari cukup. Sebagai orang yang tidak begitu mengetahui hukum, saya rasa kemanusiaan harus berada di atas segala perkara lain di dunia ini. Itikad baik telah dilakukan oleh Cameron, semoga Inggris segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan pencerahan kepada keluarga dari 96 korban yang meninggal dunia.
Sementara itu, kasus Munir pun tidak boleh diabaikan begitu saja. Munir adalah seorang aktivis yang sangat berpengaruh, kita membutuhkan sosok berkarakter kuat seperti Munir. Presiden SBY harus segera memenuhi janjinya untuk menyelesaikan kasus Munir agar kasus ini tidak berlarut-larut. Presiden harus ingat bahwa kematian Munir yang tidak segera dituntaskan justru membuat para aktivis semakin aktiv memperjuangkan kasus ini, bahkan jumlah aktivis pun bertambah setiap saat.
Justice For The 96 atau sering disingkat dengan JFT96 adalah salah satu kasus paling memilukan dalam kemanusiaan, khususnya dalam sepakbola. Munir adalah salah satu tokoh aktivis paling berpengaruh di Indonesia, kematiannya yang misterius dan belum ada pencerahan akan membuat citra hukum di Indonesia semakin buruk. Apa pun itu, kita akan tetap memperjuangkan keadilan untuk 96 Liverpudlian korban Hillsborough dan Munir, kita akan terus bergerak, merangsek dan mendesak semua penegak keadilan untuk memberikan keadilan kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sampai kapan kita harus berjuang? Selama matahari terbit dari timur, selama sehari berlangsung selama 24 jam, selama itulah  kita akan terus berjuang untuk mendapatkan keadilan, tidak peduli harus menunggu berapa lama keadilan datang, kita akan terus berjuang!
#JFT96, Munir, You’ll Never Walk Alone!!!

No comments:

Post a Comment