Sunday, 27 May 2012

Berjalan, Bersyukur, Bertindak


”Berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah” (Q.S. 30 : 42).
Dari kutipan ayat di atas, terdapat dua kata kerja yakni berjalan dan perhatikan, dua perintah yang penting untuk kita laksanakan. Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan luas wilayah yang lebih daripada 1.900.000 m2, memiliki jumlah penduduk ±230.000.000 jiwa, akan menjadi sebuah perjalanan yang panjang untuk berkeliling Indonesia dan menemui seluruh penduduknya.
Allah melalui Surat Ar-Rum ayat 42 memerintahkan kepada kita untuk berjalan dan memperhatikan. Dari ±230.000.000 penduduk Indonesia, sekitar 16.400.000 di antaranya adalah warga miskin, sebuah jumlah yang sangat tinggi untuk diperhatikan. Allah memerintahkan kita untuk berjalan dan memperhatikan, pernahkah Anda berjalan meninggalkan ruangan ber-AC yang Anda tempati untuk melihat dan memperhatikan ada banyak orang yang harus bekerja di bawah terik matahari untuk memungut sampah, mengatur lalu lintas, menjual mainan anak-anak, mengemis ataupun mengolah sawah? Pernahkah Anda berjalan keluar rumah ketika malam hari dan memperhatikan satpam, pemburu katak ataupun gelandangan yang harus bekerja di malam hari ketika orang lain sedang tidur?
Dari 1.900.000 m2 luas wilayah Indonesia, terdapat sekitar 1.500 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia. Jika setiap rumah sakit memiliki kapasitas 200 pasien maka terdapat 300.000 orang sakit di negeri ini. Dari sekian banyak orang sakit di negeri ini, pernahkah Anda mengunjungi rumah sakit di kota Anda untuk melihat seberapa banyak pasien yang mengandalkan JAMKESMAS untuk mengobati kanker, kista ataupun penyakit berbahaya lain yang membutuhkan biaya besar untuk mengobatinya?
Kebanyakan dari kita tidak peduli dengan hal ini. Kita mengaku ber-Tuhan, kita mengaku beragama tetapi tidak pernah menjalankan perintah agama. Surat Ar-Rum ayat 42 menyadarkan kita untuk menjadi peka terhadap lingkungan kita, untuk senantiasa bersyukur atas segala limpahan rahmat yang telah dikaruniakan kepada kita. Setelah berjalan dan bersyukur, kita harus bertindak! Kita adalah Warga Negara Indonesia, mereka pun sama. Tidak sepantasnya kita berdiam diri setelah kita mengetahui realita ini. Bukankah setiap hari kita menyuarakan kejengahan kita akan kondisi negeri yang carut marut ini? Bukankah setiap hari kita menyuarakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik? Sekarang lah saatnya! Sekarang saatnya kita membangun Indonesia menjadi lebih baik, dengan tangan kita, orang-orang yang mencintai Indonesia sepenuh hati dan optimis akan masa depan bangsa ini. Kita adalah masa depan bangsa ini, kita lah yang akan mengurus negeri ini. It’s time to act! Kita tidak berhak mengeluh tentang kondisi Indonesia jika kita hanya berpangku tangan melihat kondisi ini. Indonesia tidak akan maju jika kita masih membanggakan produk import dibandingkan produk lokal. Indonesia tidak akan maju jika kita lebih ingin menghabiskan uang kita untuk bepergian keluar negeri dibandingkan menggunakannya untuk membantu 16,4 juta penduduk miskin di Indonesia. Come on, wake up! Kita bisa beraksi memajukan Indonesia menjadi lebih baik, kawan. Sekecil apa pun aksi yang bisa kita lakukan untuk kemajuan bangsa, lakukanlah!
Sekali lagi saya ingatkan kepada pembaca, 16,4 juta penduduk Indonesia memerlukan bantuan kita untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Saatnya kita bertindak untuk mereka, saatnya kita bertindak DEMI INDONESIA! We are the ones who make a brighter day so let’s start giving, demikian lirik lagu ‘We Are The World’ yang dipopulerkan oleh USA For Africa. Kita adalah masa depan bangsa ini yang akan membuat bangsa ini lebih baik, menjadi tempat terbaik untuk anak-anak tumbuh dan berkembang, menjadi negara yang terdepan dalam kemanusiaan. Sekarang adalah saatnya bertindak, Indonesia!

No comments:

Post a Comment