”Berjalanlah di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah” (Q.S. 30 : 42).
Dari kutipan ayat di atas, terdapat dua kata kerja yakni berjalan dan perhatikan, dua perintah yang penting untuk kita
laksanakan. Indonesia merupakan sebuah negara besar dengan luas wilayah yang
lebih daripada 1.900.000 m2, memiliki jumlah penduduk ±230.000.000
jiwa, akan menjadi sebuah perjalanan yang panjang untuk berkeliling Indonesia
dan menemui seluruh penduduknya.
Allah melalui Surat Ar-Rum ayat 42
memerintahkan kepada kita untuk berjalan dan memperhatikan. Dari ±230.000.000
penduduk Indonesia, sekitar 16.400.000 di antaranya adalah warga miskin, sebuah jumlah yang
sangat tinggi untuk diperhatikan. Allah memerintahkan kita untuk berjalan dan
memperhatikan, pernahkah Anda berjalan meninggalkan ruangan ber-AC yang Anda
tempati untuk melihat dan memperhatikan ada banyak orang yang harus bekerja di
bawah terik matahari untuk memungut sampah, mengatur lalu lintas, menjual
mainan anak-anak, mengemis ataupun mengolah sawah? Pernahkah Anda berjalan keluar
rumah ketika malam hari dan memperhatikan satpam, pemburu katak ataupun
gelandangan yang harus bekerja di malam hari ketika orang lain sedang tidur?
Dari 1.900.000 m2 luas
wilayah Indonesia, terdapat sekitar 1.500 rumah sakit yang tersebar di seluruh
Indonesia. Jika setiap rumah sakit memiliki kapasitas 200 pasien maka terdapat
300.000 orang sakit di negeri ini. Dari sekian banyak orang sakit di negeri ini,
pernahkah Anda mengunjungi rumah sakit di kota Anda untuk melihat seberapa
banyak pasien yang mengandalkan JAMKESMAS untuk mengobati kanker, kista ataupun
penyakit berbahaya lain yang membutuhkan biaya besar untuk mengobatinya?
Kebanyakan dari kita tidak peduli
dengan hal ini. Kita mengaku ber-Tuhan, kita mengaku beragama tetapi tidak
pernah menjalankan perintah agama. Surat Ar-Rum ayat 42 menyadarkan kita untuk
menjadi peka terhadap lingkungan kita, untuk senantiasa bersyukur atas segala
limpahan rahmat yang telah dikaruniakan kepada kita. Setelah berjalan dan
bersyukur, kita harus bertindak! Kita adalah Warga Negara Indonesia, mereka pun
sama. Tidak sepantasnya kita berdiam diri setelah kita mengetahui realita ini.
Bukankah setiap hari kita menyuarakan kejengahan kita akan kondisi negeri yang
carut marut ini? Bukankah setiap hari kita menyuarakan perubahan untuk
Indonesia yang lebih baik? Sekarang lah saatnya! Sekarang saatnya kita
membangun Indonesia menjadi lebih baik, dengan tangan kita, orang-orang yang
mencintai Indonesia sepenuh hati dan optimis akan masa depan bangsa ini. Kita
adalah masa depan bangsa ini, kita lah yang akan mengurus negeri ini. It’s time to act! Kita tidak berhak
mengeluh tentang kondisi Indonesia jika kita hanya berpangku tangan melihat
kondisi ini. Indonesia tidak akan maju jika kita masih membanggakan produk
import dibandingkan produk lokal. Indonesia tidak akan maju jika kita lebih
ingin menghabiskan uang kita untuk bepergian keluar negeri dibandingkan
menggunakannya untuk membantu 16,4 juta penduduk miskin di Indonesia. Come on, wake up! Kita bisa beraksi
memajukan Indonesia menjadi lebih baik, kawan. Sekecil apa pun aksi yang bisa
kita lakukan untuk kemajuan bangsa, lakukanlah!
Sekali lagi saya ingatkan kepada
pembaca, 16,4 juta penduduk Indonesia memerlukan bantuan kita untuk
meningkatkan taraf hidup mereka. Saatnya kita bertindak untuk mereka, saatnya
kita bertindak DEMI INDONESIA! We are the
ones who make a brighter day so let’s start giving, demikian lirik lagu ‘We
Are The World’ yang dipopulerkan oleh USA For Africa. Kita adalah masa depan
bangsa ini yang akan membuat bangsa ini lebih baik, menjadi tempat terbaik
untuk anak-anak tumbuh dan berkembang, menjadi negara yang terdepan dalam
kemanusiaan. Sekarang adalah saatnya bertindak, Indonesia!
No comments:
Post a Comment