Pernahkah Anda merasa kecewa dengan nilai ujian? Pernahkah Anda ditolak oleh gadis yang Anda sukai? Pernahkah Anda gagal mengeksekusi tendangan pinalti? Pernahkah Anda gagal dalam tes pekerjaan? Pernahkah Anda menemui kegagalan dalam kehidupan Anda? Saya yakin, Anda pernah mengalami kegagalan dalam kehidupan Anda, saya pun demikian. Orang bijak mengatakan bahwa kegagalan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan. So, don’t too worry about your failure, it’s a part of life J.
Sebagai manusia abad ke-21, saya rasa
Anda mengetahui video game, beberapa
dari kita mungkin seorang gamer sejati.
Ketika mulai bermain suatu video game,
saya pikir kita semua tidak bisa langsung menjadi master untuk game tersebut.
Pada awalnya, kita mungkin harus mengakui keunggulan teman bermain atau
keunggulan program komputer yang menjadi lawan kita. Ketika kalah dalam game tersebut, layar akan menunjukkan
tulisan ‘game over’ yang artinya permainan kita telah usai. Ketika kita kalah
dan mengalami game over, kita
membutuhkan koin atau benda lain yang bernilai sehingga kita dapat memainkan
kembali game tersebut. Yup, kita
perlu koin untuk kembali bermain dan memulai kembali petualangan seru dalam game yang kita mainkan.
Mari berpikir sejenak, kira-kira kenapa
saya menuliskan kegagalan pada paragraf pertama lalu menulis tentang game pada paragraf kedua, apakah
berhubungan? Mari membuka pikiran kita, bukankah ‘kehidupan nyata’ kita tak
ubahnya permainan dalam game?
Bukankah kita menemukan kegagalan dan keberhasilan dalam ‘kehidupan nyata’
maupun dalam game? Yup, kehidupan
kita adalah sebuah game yang kita
perankan. Dalam game, Anda
membutuhkan koin untuk memulai kembali permainan ketika gagal, pun demikian
dalam ‘kehidupan nyata’ kita. Hal yang kita perlukan untuk memulai kembali
setelah mengalami kegagalan adalah koin, hanya saja koin yang kita perlukan
dalam ‘kehidupan nyata’ mungkin berbeda. Koin yang kita butuhkan untuk bangkit
dari kegagalan adalah motivasi-motivasi atau cita-cita yang ingin kita raih.
Kita bisa saja gagal dalam olimpiade matematika tingkat SMP. Saat mengalaminya,
kita mungkin menjadi orang paling menderita sedunia. Ya, Anda bisa saja
mengeluh atau marah-marah dengan kegagalan tersebut, tetapi kita harus ingat
bahwa dunia belum kiamat meskipun kita gagal dalam olimpiade matematika tingkat
SMP. Koin yang kita perlukan adalah motivasi untuk menjadi juara dalam
olimpiade matematika tingkat SMA, diterima di perguruan tinggi terbaik, menjadi
business man berbasis matematika atau
pun koin-koin lain yang dapat kita gunakan untuk memulai kembali petualangan
seru dalam kehidupan kita. See? Kita
hanya memerlukan koin baru untuk bangkit dari kegagalan dan kembali
berpetualang dalam kehidupan kita. Berikut saya berikan kutipan yang sekiranya mampu
membangkitkan semangat kita setelah mengalami kegagalan.
Orang
melihat kesuksesan saya hanya 1% tetapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya – Soichiro Honda, Pendiri Honda Inc.
No comments:
Post a Comment