Assalamu’alaikum.wr.wb
Apa yang Anda pikirkan tentang
tumpukan sampah? Kotor, menjijikkan, sarang penyakit, bau, busuk, atau perasaan
lain? Saya rasa Anda akan berpikiran demikian tentang tumpukan sampah
sebagaimana yang saya rasakan. Tumpukan sampah memang sebuah tempat atau
kondisi yang selalu kita hindari, mungkin tetap kita datangi namun dengan
perasaan jijik yang luar biasa. Dalam sebuah tumpukan sampah, akan kita temukan
banyak sekali serangga-serangga atau mikroorganisme lain yang menurut medis adalah
penyebab berbagai macam penyakit bagi manusia. Pada titik tertentu, kita akan
berusaha untuk mengelola tumpukan sampah yang kita lihat, bisa dengan
mengolahnya menjadi kompos, membakarnya, atau hanya membiarkan tumpukan sampah
tetap dalam kondisi demikian.
Akhir-akhir ini, secara tidak sengaja
saya seringkali berada di tempat sampah untuk mengelola tumpukan sampah yang
ada di kebun rumah. Berhubung saya tidak cukup pengetahuan dan keterampilan
membuat kompos serta rasa jijik saya akan tumpukan sampah, saya lebih sering
membakar tumpukan sampah tersebut sebagai bentuk pengelolaan agar tidak
menumpuk. Sekali, dua kali hingga berkali-kali saya bersinggungan dengan
tumpukan sampah, disana saya melihat berbagai serangga menjijikkan seperti
belatung yang memakan sampah organik yang ada dalam tumpukan sampah tersebut.
Dalam hati kecil saya, seringkali timbul penyesalan karena pengelolaan sampah
yang saya lakukan telah membuat berbagai makhluk harus kehilangan nyawa. Semoga
serangga-serangga dan organisme-organisme lain yang mati karena tingkah laku
saya memaafkan saya…
Pada suatu hari ketika sedang
berurusan dengan tumpukan sampah yang menjijikkan, saya merasa menemukan Allah
disana. Ya, saya merasa menemukan Allah dalam tumpukan sampah yang saya rasa
menjijikkan. Ketika itu, saya merasa sadar bahwa tubuh saya yang juga merupakan
bahan organic ‘hanya’ akan menjadi santapan belatung dan organisme-organisme lain
jika saya tidak cukup amal. Pembakaran sampah yang begitu panas menjadi bahan
introspeksi lain bagi saya bahwa jika amal baik saya tidak cukup maka saya pun
‘hanya’ akan dibakar di neraka kelak. Astaghfirullah… Allah mendatangi saya di
tempat sampah yang selama ini saya hindari, Allah menyadarkan saya tentang
bagaimana kelak nasib saya jika saya tidak cukup dekat kepada-Nya, Allah
menyadarkan saya bahwa kekuasaan-Nya meliputi segalanya. Allah tidak hanya
berada di masjid atau tempat ibadah dan tempat suci lain, kekuasaan Allah
meliputi semua tempat yang entah berada atau di luar jangkauan kita. Allahu akbar!
“Dan milik Allah-lah timur dan barat.
Kemana pun kamu menghadap, disana lah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas,
Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 115).
Tulisan ini tidak saya maksudkan
untuk menggurui pembaca, saya sekedar sharing pengalaman saya, semoga
bermanfaat bagi pembaca dan semoga kita kelak dapat bertemu di surga-Nya. Amin.
Sekian, mohon maaf jika ada hal yang
kurang berkenan, wassalamu’alaikum.wr.wb.
Sampah nang banguntapan wil?
ReplyDeleteiyo bro, buri omah
ReplyDelete