Wednesday 22 May 2013

Menemukan Allah di Tempat Sampah


Assalamu’alaikum.wr.wb
Apa yang Anda pikirkan tentang tumpukan sampah? Kotor, menjijikkan, sarang penyakit, bau, busuk, atau perasaan lain? Saya rasa Anda akan berpikiran demikian tentang tumpukan sampah sebagaimana yang saya rasakan. Tumpukan sampah memang sebuah tempat atau kondisi yang selalu kita hindari, mungkin tetap kita datangi namun dengan perasaan jijik yang luar biasa. Dalam sebuah tumpukan sampah, akan kita temukan banyak sekali serangga-serangga atau mikroorganisme lain yang menurut medis adalah penyebab berbagai macam penyakit bagi manusia. Pada titik tertentu, kita akan berusaha untuk mengelola tumpukan sampah yang kita lihat, bisa dengan mengolahnya menjadi kompos, membakarnya, atau hanya membiarkan tumpukan sampah tetap dalam kondisi demikian.
Akhir-akhir ini, secara tidak sengaja saya seringkali berada di tempat sampah untuk mengelola tumpukan sampah yang ada di kebun rumah. Berhubung saya tidak cukup pengetahuan dan keterampilan membuat kompos serta rasa jijik saya akan tumpukan sampah, saya lebih sering membakar tumpukan sampah tersebut sebagai bentuk pengelolaan agar tidak menumpuk. Sekali, dua kali hingga berkali-kali saya bersinggungan dengan tumpukan sampah, disana saya melihat berbagai serangga menjijikkan seperti belatung yang memakan sampah organik yang ada dalam tumpukan sampah tersebut. Dalam hati kecil saya, seringkali timbul penyesalan karena pengelolaan sampah yang saya lakukan telah membuat berbagai makhluk harus kehilangan nyawa. Semoga serangga-serangga dan organisme-organisme lain yang mati karena tingkah laku saya memaafkan saya…
Pada suatu hari ketika sedang berurusan dengan tumpukan sampah yang menjijikkan, saya merasa menemukan Allah disana. Ya, saya merasa menemukan Allah dalam tumpukan sampah yang saya rasa menjijikkan. Ketika itu, saya merasa sadar bahwa tubuh saya yang juga merupakan bahan organic ‘hanya’ akan menjadi santapan belatung dan organisme-organisme lain jika saya tidak cukup amal. Pembakaran sampah yang begitu panas menjadi bahan introspeksi lain bagi saya bahwa jika amal baik saya tidak cukup maka saya pun ‘hanya’ akan dibakar di neraka kelak. Astaghfirullah… Allah mendatangi saya di tempat sampah yang selama ini saya hindari, Allah menyadarkan saya tentang bagaimana kelak nasib saya jika saya tidak cukup dekat kepada-Nya, Allah menyadarkan saya bahwa kekuasaan-Nya meliputi segalanya. Allah tidak hanya berada di masjid atau tempat ibadah dan tempat suci lain, kekuasaan Allah meliputi semua tempat yang entah berada atau di luar jangkauan kita. Allahu akbar!
“Dan milik Allah-lah timur dan barat. Kemana pun kamu menghadap, disana lah wajah Allah. Sungguh, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 115).
Tulisan ini tidak saya maksudkan untuk menggurui pembaca, saya sekedar sharing pengalaman saya, semoga bermanfaat bagi pembaca dan semoga kita kelak dapat bertemu di surga-Nya. Amin.
Sekian, mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan, wassalamu’alaikum.wr.wb.

2 comments: