Akhir-akhir
ini, masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus penembakan kucing yang dilakukan
oleh seorang lelaki asal Sleman, Yogyakarta, bernama Danang Sutowijoyo. Masalah
mengemuka ke public setelah Danang secara bangga memamerkan kucing mati yang
menjadi buruannya di jejaring social. Beragam kecaman untuk Danang muncul
akibat kebiadabannya menembak binatang bernama ilmiah Felis domestica tersebut. Hal yang dipermasalahkan adalah alasan
Danang melakukan tembakan; kucing mencuri makanan sekaligus uji coba peluru
baru. Sebuah alasan yang sama sekali tidak bisa diterima oleh organisasi Animal
Defender sehingga mereka memperkarakan Danang.
Kasus
penembakan kucing menjadi salah satu bahasan hot di berbagai jejaring social seperti Facebook, Twitter dan
Kaskus. Masing-masing orang mengungkapkan pemikirannya masing-masing, banyak
pemikiran brilian, beberapa orang hanya ikut-ikutan, dan tidak sedikit yang
pemikirannya memalukan. Setiap orang memang berhak untuk menyuarakan
pemikirannya namun tidak semua orang benar-benar mampu bersuara.
Danang
Sutowijoyo, bagi saya adalah orang yang berhak untuk bersuara namun tidak mampu
bersuara. Saya heran dengan alasannya dalam membunuh kucing; kucing mencuri
makanan sekaligus uji coba peluru. Mari belajar lagi, apa yang dimaksud dengan
mencuri atau steal? Menurut KBBI,
mencuri adalah mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak
sah. Sampai disini, mungkin Danang dan orang bodoh lain bisa mengatakan bahwa
kucing yang menjadi korban telah mencuri makanan milik Danang sehingga Danang
berhak menghukumnya. Demikian pemikir orang-orang Sudra.
Pertanyaan
saya untuk Danang dan orang-orang bodoh yang membelanya, apakah kalian paham
dengan bahasa kucing atau hewan lain? Apakah kalian bisa membedakan maksud
antara mengeong dengan nada rendah dan mengeong dengan nada tinggi? Jika sudah,
tolong jelaskan kepada saya bagaimana panjang gelombang dari berbagai macam
suara kucing, tolong publikasikan kepada saya agar saya tahu bahwa kalian telah
melakukan pekerjaan yang tepat. Tolong yakinkan saya bahwa kucing yang telah
ditembak benar-benar mengambil makanan tanpa izin.
Menurut Anda,
apakah Danang dan para pembelanya benar-benar memahami bahasa kucing? Saya kira
Anda tidak berpikir demikian, saya juga. Saya pun tidak yakin bahwa Danang dan
pembelanya adalah keturunan Nabi Sulaiman sehingga mewarisi sifat mampu
berbicara dengan binatang. Saya benar-benar tidak percaya sama sekali bahwa
kucing tersebut telah mencuri makanan ‘milik Danang’.
Jujur, saya
sedikit lupa darimana sumbernya. Saya pernah membaca dan diceramahi tentang
binatang dan tumbuh-tumbuhan, mereka senantiasa bertasbih kepada Allah, cat is included. Menurut akal sehat
Anda, ketika Anda sedang bertasbih kepada Allah, apakah Anda akan mencuri? Saya
pikir Anda tidak akan melakukannya. Jika kucing senantiasa bertasbih, apakah Anda
berpikir bahwa dia akan mencuri? Saya rasa tidak.
Mari kita
bahas obyek dalam kasus Danang vs Kucing; makanan Danang. Pertanyaan saya,
apakah makanan yang tersaji di meja makan Anda adalah benar-benar makanan Anda?
Bisa ya, bisa tidak, mungkin, demikian pula makanan yang tersaji di meja makan
milik Danang. Bisa jadi makanan yang ada di meja tersebut adalah makanan yang
seharusnya diberikan kepada fakir miskin namun tidak diberikan oleh Danang
sehingga Allah mengutus kucing untuk membersihkan rezeki Danang tersebut, who knows? Kucing tidak pernah mencuri
karena mencuri adalah kata buatan manusia, mencuri hanya berlaku untuk manusia.
Sesederhana itu!
Kritisi saya
yang selanjutnya saya tujukan untuk orang-orang yang membela Danang dengan
alasan yang LUAR BIASA, sayangnya LUAR BIASA BODOH. Mereka mengatakan, “Setiap
hari ada ayam, babi, sapi, kambing, ikan, dan banyak binatang lain dibunuh,
kenapa tidak diprotes?”. Pertanyaan saya, emang
kalian yakin bahwa ga ada yang
protes? Kalian tahu vegetarian ga? Kaum vegetarian sudah protes, dengan cara
yang halus. Oh maaf, bagi kalian ‘protes’ adalah merusak pagar atau membakar
ban, maaf saya kurang peka terhadap kebiasaan kalian. Argumen kedua, ayam,
babi, sapi, kambing, dan ikan adalah binatang ternak, memang difungsikan
sebagai bahan makanan manusia, meskipun tidak semuanya. Saya yakin bahwa protes
besar-besaran pun akan dilakukan jika yang disembelih adalah ayam hias di
lokasi sirkus atau ayam kesayangan raja, kambing hias, ikan louhan, sapi di
komplek orang Hindhu, atau Kerbau Kyai Slamet di Solo. Intinya, perlakukan
apapun sebagaimana mestinya. Binatang ternak memang difungsikan untuk makanan,
binatang piaraan untuk dipelihara. Standard ganda? Wait, I’ll explain it on the next paragraph.
Jika kamu
bersetubuh dengan pasanganmu setelah resmi menikah, halal atau haram? Ketika
kamu bersetubuh selain dengan pasangan sahmu, halal atau haram? Poin pertama,
sama-sama bersetubuh, kenapa yang pertama halal dan yang kedua haram? Kalian
tahu jawabannya kan! Membunuh binatang untuk dimakan dan membunuh binatang
untuk uji coba peluru adalah dua hal yang bahkan tidak bisa dibandingkan. Dua
kasus yang jelas-jelas berbeda. Kalau kucing yang ditembak kemudian dimakan
boleh ga? Boleh, jika itu terpaksa
dan Anda harus melakukan itu untuk mempertahankan hidup. Pertanyaannya, apakah
Danang dan para pembelanya benar-benar tidak memiliki makanan untuk
mempertahankan hidup? Dengan handphone dan
senapan yang dimilikinya, saya tidak berpikir bahwa Danang kekurangan makan,
mungkin terlalu banyak makan sehingga otaknya tertutup lemak dan kolesterol.
Saya lagi mood nulis, saya berbagi pemikiran lagi.
Coba Anda lihat tayangan Discovery Channel yang menayangkan binatang-binatang
liar di hutan. Pernah mikir ga kenapa
harimau, singa, cheetah, hyena, dan predator-predator lain harus ada dan
memakan zebra, jerapah, atau rusa? Ya, agar terjadi keseimbangan lingkungan.
Berkaitan dengan STANDAR GANDA BODOH yang digunakan oleh pembela Danang sebagai
argument, kalian tahu ga system
reproduksi ayam, ikan, kambing, atau sapi, lalu bandingkan dengan system
reproduksi manusia, kucing, anjing, ular, harimau, beruang, singa, atau
serigala? Setahu saya, belum ditemukan teknologi rekayasa genetika yang bisa
menghasilkan kucing dengan jumlah anak yang sangat banyak sebagaimana pada ayam
atau hewan ternak lain. Jika memang sudah ditemukan, kenapa konservasi harimau
dan panda sangat sulit untuk dilakukan? Mbok
mikir gitu lho, system regenerasi binatang-binatang ternak itu cepat, that’s why they used as food.
Saya bukan seorang
hobiis kucing, kebetulan kucing yang hobi kepada saya. Disini, saya ingin
membalas kebaikan mereka dengan argumen-argumen saya. Kalian tahu kan kalau beberapa jenis kucing tertentu
memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan jenis lain, karena keunikan dan
lain sebagainya. Saya coba sedikit menerka dari sisi pemuliaan hewan. Untuk
ternak, pemuliaan ditekankan pada sisi kuantitas lalu kualitas menyusul, mirip
dengan padi, gandum, atau jagung pada tanaman. Pada kucing dan anjing,
pemuliaan ditekankan pada sisi kualitas lalu kuantitas (mungkin) menyusul,
mirip dengan pemuliaan pada anggrek atau tanaman-tanaman hias lain. Setahu
saya, teknologi pemuliaan pada ayam, sapi, ikan dan berbagai jenis binatang
ternak lain sudah sangaaaaaattttt maju sehingga para pemulia bisa menghasilkan
ayam dll secara cepat dalam waktu yang relative singkat. Bandingkan dengan
kucing angora atau anjing golden retriever. Memang, secara total memang sangat
banyak tapi jumlah mereka tetap jauh lebih sedikit dibandingkan lele atau Kelinci
Australia. Pemuliaan pada kucing dan anjing dilakukan secara konvensional,
pemuliaan lele dan kelinci mulai dilakukan dengan rekayasa genetika.
Masih mau
mengatakan bahwa membunuh kucing atau binatang lain untuk ujicoba peluru adalah
sah? Oh man, betapa BODOHNYA
kalian!!! Kalian dianugerahi otak untuk berpikir, gunakan sebagaimana mestinya,
secukupnya dan jangan overthinker,
kalian dianugerahi jari-jari untuk mengetik argument, ketiklah argument yang
baik sebagaimana mestinya, kalian dianugerahi tangan, saya pun dianugerahi
tangan. Jika kalian gunakan untuk mengangkat senapan lalu menembak kucing, saya
dan banyak orang lain yang juga dianugerahi tangan bisa menggunakan tangan
untuk mencekik leher kalian. Gunakan apa yang kalian miliki sebijak mungkin
sebagaimana mestinya atau alam semesta akan membalasnya.
klo kucing dibunuh aj dibela melalui artikel ini(sampai membodoh2kan orang), harusnya manusia2 di palestina yang dibantai Israel harus lebih dibela lebih dr pembelaan anda terhadap kucing yg dibunuh itu
ReplyDelete