Kita sering mendengar bahwa kehidupan yang sukses adalah kehidupan ketika hari ini lebih baik daripada kemarin dan esok lebih baik daripada hari ini. Saya piker frase ‘lebih baik’ dapat diterapkan dalam hampir semua hal; ibadah, wawasan, kesehatan dll. Indikator perubahan menjadi ‘lebih baik’ pun beragam, tergantung konteks yang sedang diperbincangkan.
Beberapa minggu yang lalu kita melaksanakan ibadah puasa di
bulan Ramadan yang kemudian diakhiri dengan shalat Idul Fitri yang konon
katanya merupakan ‘Hari Kemenangan’ sehingga setelah berpuasa di bulan Ramadan
maka orang-orang akan menjadi insane yang lebih baik. Idealita memang tidak
selalu sinkron dengan realita. Pada bulan Ramadan, khususnya pada seminggu
pertama, hampir semua masjid penuh saat shalat subuh, semua orang antusias,
semakin lama semakin sedikit jamaah yang hadir dan menjadi sangat sedikit
setelah Idul Fitri. Dengan demikian, saya berkesimpulan bahwa orang yang
benar-benar merasakan ‘Hari Kemenangan’ jumlahnya sangat sedikit dibandingkan
jumlah populasi. Mayoritas kehidupan populasi manusia tergolong ‘tidak sukses’
karena gagal menjadi manusia yang ‘lebih baik’ dalam beribadah.
Pada saat bulan Ramadan, banyak orang yang berkata bahwa
mereka sulit untuk menahan rasa kantuk setelah makan sahur lalu tidur setelah
shalat subuh. Padahal Rasulullah SAW bersabda
“Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga
melalaikan kamu untuk mencari rezeki” (HR. Thabrani)
Selain hadits di atas, beberapa publikasi medis menyatakan
bahwa tidur pada pagi hari merupakan kebiasaan buruk yang berbahaya bagi
kesehatan, salah satunya adalah kesehatan liver. Dengan demikian, setiap orang
atau minimal setiap muslim seharusnya menghindari kebiasaan tidur pagi karena
telah diperingatkan oleh Rasul dan tidak baik secara medis.
Dalam posting ini,
saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya, kurang lebih satu bulan terakhir
ini saya mengonsumsi shake produksi Herbalife. Pertama kali saya berkenalan
dengan shake dikarenakan perasaan sedikit frustrasi saya karena rasanya sulit
sekali menambah berat badan.
Sebenarnya, berat badan saya sudah termasuk kategori ideal namun merupakan nilai batas terbawah.
Sebenarnya, berat badan saya sudah termasuk kategori ideal namun merupakan nilai batas terbawah.
Sedikit cerita, saya adalah penggemar film action sehingga saya cukup terobsesi
dengan kondisi fisik para jagoan laga seperti Bruce Lee, Jackie Chan, Jean-Claude
Van Damme, Jet Li, Jason Statham, Vin Diesel dan banyak lagi. Para actor laga
itu, meskipun memiliki cirri fisik yang berbeda namun mereka semua memiliki
satu kesamaan: berbadan kekar dan terlihat macho. I admit that I want to have a body like them. Selain actor film
laga, saya pun terobsesi dengan kondisi fisik para atlet, khususnya pemain
sepakbola dan role model dalam dunia
sepakbola saat ini adalah Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro. Penyerang Real
Madrid ini memiliki hampir segalanya; cepat, lincah, cerdas, tricky, keseimbangan, tendangan keras
dan akurat. Segala hal tersebut tidak mungkin dimiliki Ronaldo jika tidak
memiliki fisik yang sempurna. Tubuh Ronaldo sungguh sempurna, itu lah alasan berbagai
merek bersedia menjadikannya brand
ambassador, termasuk Herbalife.
Jujur, pertama kali saya tertarik mencoba Herbalife pun
gara-gara Ronaldo. Singkat cerita saya mulai mengonsumsi produk dasar dari
Herbalife berupa shake dengan tujuan naik berat badan. Pada awalnya, saya
berpikir bahwa saya dapat meningkatkan berat badan saya hingga 10 Kg dalam satu
bulan. Saya terlalu berobsesi dan saya gagal mencapai tujuan naik 10 Kg dalam
satu bulan. Berat badan saya ‘hanya’ naik sekitar 3 Kg.
Saya cukup kecewa karena gagal memenuhi obsesi naik 10 Kg
dalam satu bulan sampai akhirnya pada hari ini saya menyadari sesuatu yang jauh
lebih berharga daripada 10 kg massa otot.
Saya baru sadar bahwa sejak mengonsumsi shake Herbalife,
saya hampir tidak pernah tidur pagi. Padahal selama bertahun-tahun atau mungkin
hampir sepanjang hidup, saya selalu merasa ngantuk
setiap pagi. Selama masa kuliah, saya terbiasa melihat berita olahraga di
tv sambil tiduran setelah pulang shalat subuh dan hampir setiap hari saya
ketiduran lalu bangun sekitar jam 7. Saat ini, saya bahkan tidak merasa ngantuk hingga jam 12 siang, ini
perubahan besar bagi saya meskipun mungkin sepele bagi orang lain. Tidak tidur
setelah subuh adalah hasil utama dari mengonsumsi shake Herbalife, naik 3 Kg
adalah bonus J
Perusahaan yang jujur
Sebelum mulai mengonsumsi shake, saya bergabung dengan
Herbalife karena tertarik dengan prospek bisnis yang ditawarkan. Satu hal yang
harus saya lakukan sebelum diijinkan menjual produknya, saya diwajibkan untuk
mengonsumsinya sendiri sehingga saya merasakan betul apa itu produk Herbalife. Ternyata
produk ini cocok untuk saya, mungkin tidak cocok bagi orang lain atau mungkin
cocok juga, saya tidak tahu.
Sebagai perusahaan nutrisi, saya berani mengatakan bahwa
Herbalife benar-benar jujur dalam segala hal. CEO Herbalife saat ini yaitu
Michael O. Johnson merupakan seorang atlet, tubuhnya sangat kekar, saya serius.
Fakta lain yang membuat saya semakin yakin untuk terlibat dalam bisnis ini
adalah fakta bahwa Cristiano Ronaldo telah mengonsumsi produk Herbalife sejak 2
tahun sebelum ditunjuk sebagai brand
ambassador. Ini sebuah kejujuran yang bagi saya tak ternilai harganya.
Sekarang coba lihat produk minuman bersoda yang diiklankan
oleh atlet, apakah Anda berpikir bahwa sang atlet benar-benar mengonsumsinya
secara intens? Tidak mungkin. Beberapa tahun lalu saat beberapa merek handphone kelas bawah mulai masuk ke
Indonesia, mereka mengontrak selebriti top seperti Agnes Monica, Ungu dan ST12
untuk mengiklankan produk mereka. Apakah Anda berpikir bahwa Agnes, personil
Ungu, dan personil ST12 benar-benar menggunakan produk-produk tersebut dalam
kesehariannya? Saya pikir Anda cukup cerdas untuk menjawabnya. Intinya adalah
banyak perusahaan yang hanya menjual popularitas brand ambassador untuk meningkatkan penjualan, mereka tidak
benar-benar berkomitmen untuk mendukung sang brand ambassador dalam karirnya.
Herbalife tidak demikian, Ronaldo, para pemain LA Galaxy dan
banyak lagi atlet yang mereka sponsori benar-benar mengonsumsi produk Herbalife
dalam kesehariannya. Tidak hanya itu, Herbalife berkomitmen untuk mendukung
performa sang atlet dengan senantiasa mengembangkan kualitas produk-produk
mereka. Jika tidak percaya, Anda bisa mencari sebuah video di Youtube ketika
Cristiano sedang bersama John Heiss, PhD mencoba produk Herbalife 24. Dalam video
tersebut, Cristiano terlihat mencium aroma minuman sebelum meminumnya, sebuah
indikasi bahwa adegan dalam video tersebut nyata, bukan acting untuk iklan.
Berbagi tak pernah rugi
Ketika membaca tulisan ini, Anda mungkin kesal dengan saya
yang ujung-ujungnya mempromosikan produk yang saya jual. Terserah, itu hak Anda
sebagai pembaca. Tugas saya sebagai orang biasa adalah berbagi, disini saya
berbagi pengalaman menggunakan suatu produk yang menurut saya sangat
bermanfaat. Jika tidak berkenan, Anda tinggal menghiraukan tulisan ini, saya
tidak kecewa jika Anda hiraukan toh tugas saya hanya berbagi. Namun jika Anda
berpikir bahwa perubahan yang saya alami cukup worth to try, saya akan
dengan senang hati melayani pertanyaan-pertanyaan Anda seputar pengalaman saya
terhadap produk ini atau hal lain.
Jika Anda penasaran, silakan hubungi melalui SMS ke nomor 085878511074
atau 083865667766 untuk WhatsApp dan LINE. Terima kasih J
No comments:
Post a Comment