Tuesday 26 May 2015

Benarkah Puasa Menyehatkan?



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, marilah kita bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan hingga saat ini. Sebagai orang yang (mengaku) sebagai muslim, tentu kita telah mengenal ibadah bernama puasa.

Insya Allah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan ramadhan yang mulia. Selama bulan ramadhan, Allah memerintahkan kita untuk berpuasa sebagaimana orang-orang terdahulu, perintah untuk berpuasa tertulis dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 berikut.

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al Baqarah: 183).

Sebagai seorang muslim, kita tentu wajib untuk meyakini bahwa setiap perintah Allah adalah benar dan pasti memberikan manfaat untuk kita. Namun demikian, kita dibekali akal pikiran dan logika untuk mengkritisi setiap hal yang kita hadapi, termasuk tentang puasa.

Pernahkah Anda bertanya kenapa kita diperintahkan Allah untuk berpuasa? Apakah puasa benar-benar memberikan manfaat atau hanya tradisi masa lalu yang harus kita lestarikan?

Puasa kok malah sakit?
Puasa adalah ibadah yang diklaim mampu meningkatkan kualitas kesehatan jasmani maupun rohani. Namun demikian, portal berita Republika mewartakan bahwa peningkatan jumlah pasien di rumah sakit senantiasa terjadi di banyak rumah sakit di seluruh Indonesia selepas Idul Fitri. Hal ini menimbulkan pertanyaan dan bertolak belakang dengan klaim yang menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Mari bermain logika sederhana, jika puasa meningkatkan kesehatan tubuh maka puasa selama satu bulan akan membuat tubuh 30 kali lebih kuat. Jika tubuh kita 30 kali lebih kuat, kenapa banyak muslim yang tumbang setelah 30 hari berpuasa?

Selain kasus banyaknya umat muslim yang masuk rumah sakit setelah Idul Fitri, ada kasus lain yang cukup serius namun sering diremehkan yaitu kegemukan. Kegemukan adalah feonomena aneh yang dialami oleh banyak umat muslim selama berpuasa. Hal ini cukup membingungkan karena kita tidak diperbolehkan makan dan minum selama 13-14 jam dalam sehari, kenapa malah gemuk?

Dalam dunia kesehatan, kegemukan adalah perkara penting namun sering disepelekan oleh banyak orang. Faktanya, kegemukan adalah pintu gerbang utama untuk berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, stroke, gangguan jantung, hipertensi, gangguan pernapasan hingga kanker. Saking bahayanya, kegemukan saat ini telah digolongkan sebagai penyakit, bukan kondisi.

Dengan mempertimbangkan fakta bahwa banyak orang masuk rumah sakit dan banyaknya orang yang mengalami kegemukan setelah berpuasa, apakah kita masih yakin bahwa puasa benar-benar menyehatkan?

Fakta ilmiah puasa
Puasa adalah ibadah yang sangat populer. Banyaknya klaim bahwa puasa bermanfaat meningkatkan kesehatan tubuh telah memicu keingintahuan para ahli kesehatan. Mereka telah melaksanakan berbagai penelitian untuk menyelidiki manfaat, bahaya atau hal-hal lain yang berhubungan dengan puasa.

Dikutip dari salah satu artikel kesehatan, berikut ini merupakan berbagai manfaat puasa bagi kesehatan.

1.      Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses pembersihan tubuh dari berbagai macam zat residu yang memenuhi tubuh. Ketika berpuasa, kita tidak diperbolehkan makan, minum, dan merokok selama 14 jam, hal ini baik untuk tubuh karena dapat membersihkan zat-zat residu dalam tubuh.
Ketika tubuh kita mengalami detoksifikasi, organ-organ dalam tubuh termasuk organ-organ pencernaan kita akan bersih. Organ pencernaan yang bersih akan bersifat sensitif sehingga akan sangat mudah untuk menyerap makanan yang masuk ke tubuh.

2.      Mengistirahatkan organ pencernaan
Selama 14 jam tanpa makan dan minum, organ-organ pencernaan kita akan beristirahat. Namun demikian, fungsi fisiologis seperti produksi hormon sekresi tetap berlangsung dengan laju yang lebih rendah. Aktivitas ini membantu tubuh kita untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, proses penghancuran makanan terjadi dalam laju tetap sehingga proses pelepasan energi pun berlangsung dalam pola yang teratur. Meskipun demikian, puasa tidak menghentikan proses produksi asam di lambung sehingga para pasien dengan masalah lambung dianjurkan untuk berpuasa sebelum dioperasi.

3.      Menurunkan gula darah
Puasa mempercepat proses pembakaran glukosa dalam tubuh sehingga tubuh akan cepat memperoleh energi. Pembakaran glukosa yang cepat menurunkan produksi insulin. Selain pembakaran glukosa, puasa juga mengistirahatkan pankreas kita sehingga puasa akan menurunkan kadar gula darah kita menuju level normal.

4.      Mempercepat pembakaran lemak
Respon pertama tubuh dalam puasa adalah pembakaran glukosa. Ketika simpanan glukosa habis, ketosis dimulai. Ini adalah proses pembakaran lemak yang akan melepaskan energi. Lemak-lemak yang tertimbun di ginjal dan otot akan dihancurkan dalam proses pelepasan energi.

5.      Memperbaiki tekanan darah
Puasa akan membantu menurunkan resiko atherosclerosis dalam darah. Atherosclerosis adalah penyakit yang membentuk plak dari lemak di dalam pembuluh darah sehingga menyumbat laju peredaran darah sehingga meningkatkan tekanan darah. Selama berpuasa, glukosa dan lemak akan dihancurkan untuk diubah menjadi energi, laju metabolisme menurun, produksi hormon adrenalin dan noradrenalin pun akan menurun. Mekanisme ini menjaga metabolisme tetap kuat namun terkendali sehingga tekanan darah akan menurun.

6.      Meningkatkan imunitas
Jika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat dan berimbang saat sahur dan berbuka, imunitas kita akan meningkat. Hilangnya racun-racun dan berkurangnya timbunan lemak juga membantu meningkatkan imunitas. Ketika kita berbuka dengan makanan bernutrisi seimbang, kita menambah asupan vitamin dan mineral esensial dalam tubuh. Makanan dengan kandungan vitamin A dan vitamin E adalah antioksidan yang baik untuk meningkatkan imunitas.

7.      Membantu menurunkan berat
Puasa akan mempercepat proses pembakaran lemak yang pada akhirnya akan sangat membantu dalam proses penurunan berat badan. Meskipun demikian, puasa bukan merupakan strategi yang baik untuk menurunkan berat badan. Memperbaiki pola makan dengan mengurangi jumlah asupan kalori dari makanan berlemak dan tinggi gula serta menambah asupan serat adalah pilihan yang lebih baik untuk menurunkan berat badan.

Mengapa tidak sehat setelah puasa?
Kini, pertanyaan apakah puasa menyehatkan mulai menemukan setitik jawaban. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa puasa merupakan ibadah yang memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan. Salah satu manfaat terhebat adalah terjadinya proses detoksifikasi dalam tubuh. Proses detoksifikasi sendiri adalah proses yang dapat menguntungkan maupun merugikan.

Ketika organ-organ tubuh, khususnya pencernaan kita bersih, organ-organ tersebut akan menjadi jauh lebih sensitif dan reseptif terhadap makanan atau nutrisi yang kita makan. Poin penting yang kemudian harus kita perhatikan adalah bagaimana kualitas dan kuantitas makanan atau nutrisi yang kita konsumsi, sehatkah?

Dalam budaya kita, mayoritas makanan yang dipilih sebagai menu saat sahur maupun berbuka adalah makanan yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula, rendah serat, dan miskin vitamin. Salah satu contoh makanan favorit untuk berbuka adalah kolak yang kandungan kalorinya sangat tinggi.

Bayangkan apa yang terjadi jika tanah yang kering disiram dengan air limbah bekas cucian yang kotor, apakah tanah kering menolaknya? Tidak.

Demikian juga dengan tubuh kita. Di saat organ-organ pencernaan sangat sensitif dan reseptif, penyerapan nutrisi menjadi sangat efektif dan efisien. Konsumsi makanan dengan nilai kalori tinggi, lemak tinggi, gula tinggi, rendah serat, dan miskin vitamin akan membuat tubuh menjadi gemuk, melemahkan stamina, dan berbagai masalah kesehatan lain.

Sebaliknya jika kita mengkonsumsi makanan sehat dengan jumlah kalori yang sesuai kebutuhan tubuh, lemak rendah, gula seimbang, serat dan vitamin tinggi maka tubuh kita akan semakin sehat, berat badan ideal, dan masalah kesehatan menjauh.

Cara cerdas berpuasa
Suatu artikel kesehatan berbasis Islam memberikan berbagai tips selama berpuasa, berikut ini adalah berbagai tips tentang berbagai hal yang sebaiknya Anda hindari ketika berpuasa.
  • Berbagai jenis gorengan dan makanan berlemak. Makanan-makanan dengan kandungan lemak tinggi mengandung kalori yang tinggi namun miskin nutrisi. Jenis makanan-makanan tersebut akan membuat pola makan menjadi tidak berimbang sehingga memicu kelelahan dan keletihan selama berpuasa.
  • Garam. Kadar garam yang tinggi berpotensi meningkatkan resiko dehidrasi.
  • Makanan dan minuman dengan gula (glukosa) yang tinggi seperti nasi, teh manis dll. Kandungan glukosa akan memberi Anda energi dalam waktu yang sangat singkat. Namun demikian Anda akan menjadi lemas dan lapar setelah 2-3 jam sehingga Anda akan lemas sepanjang hari yang berujung pada menurunnya produktivitas.
  • Makan terlalu banyak saat sahur dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolik seperti naik-turunnya gula darah dan dehidrasi.
  • Terlalu banyak teh atau kafein pada saat sahur. Kedua jenis minuman ini bersifat diuretik, ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak berpotensi mengakibatkan tubuh kehilangan mineral esensial, garam, dan air yang diperlukan.
  • Tidur setelah sahur dan berbuka sebaiknya Anda hindari karena tubuh memerlukan waktu selama 2-3 jam untuk mencerna makanan yang Anda makan.

Sementara itu, berikut ini beberapa tips yang sebaiknya Anda terapkan selama berpuasa.
  1. Bagilah waktu makan Anda menjadi 3: sahur, berbuka, dan makan malam.
  2. Pilihlah karbohidrat kompleks yang kaya akan serat sebagai menu utama Anda. Karbohidrat kompleks ini terdapat pada biji-bijian dan kacang-kacangan. Salah satu sumber makanan yang paling baik adalah kedelai yang mudah dicerna dan kaya serat. Makanan kaya serat akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah tetap sehat.
  3. Minumlah air dalam jumlah tinggi ketika sahur dan berbuka. Sekitar 60-70% tubuh kita tersusun oleh air, berpuasa akan menyebabkan tubuh kehilangan banyak air yang harus kita ganti dengan minum banyak air saat sahur dan berbuka.
  4. Kurangi lemak jenuh, tambahkan lemak tak jenuh. Lemak jenuh terdapat dalam santan dan gorengan sementara lemak tak jenuh terdapat pada alpukat dan kedelai.
  5.  Pilih makanan sesuai dengan kebutuhan kalori Anda. Puasa akan membuat tubuh menjadi sensitif, kelebihan kalori akan membuat proses penggemukan berjalan sangat cepat di tubuh Anda.
  6. Pilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah supaya kadar gula dalam darah terjaga dan Anda tidak merasa cepat lapar.

Berbagai tips cerdas di atas merupakan pedoman yang sebaiknya Anda terapkan dalam pola makan Anda selama berpuasa. Tips mengenai jumlah kalori dalam makanan terlihat sulit karena di lingkungan kita hampir tidak ada makanan yang kandungan kalorinya dipaparkan. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah terlihat lebih sulit lagi karena mayoritas makanan yang beredar di sekitar kita adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi. Ketika ada pun ketersediaannya terbatas dan harganya jauh lebih mahal daripada makanan kita sehari-hari. Meskipun begitu, kita harus senantiasa berupaya menerapkan pola makan ideal ‘kan?

Solusi cerdas
Umat muslim telah diperintahkan oleh Allah untuk memilih makanan yang halal lagi baik yang sehat dan bernutrisi sebagai sarana untuk bersyukur atas karunia berupa kesehatan. Perintah ini telah terpapar jelas dalam surat An Nahl ayat 114 berikut.

Maka makanlah makanan yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan oleh Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah-Nya (Q.S. An Nahl: 114).

Tahukah Anda bahwa makanan ideal yang halal dan baik dengan kandungan nutrisi tinggi, kalori rendah, indeks glikemik rendah, protein seimbang, lemak rendah, tinggi serat, dan kaya vitamin telah ditemukan?

Nutritional Shake Mix (NSM) dari Herbalife merupakan solusi atas semua kebutuhan nutrisi Anda. Produk ini memiliki kandungan kalori yang sangat rendah (80 kkal per penyajian) dengan indeks glikemik hanya 21, kandungan lemak hanya 1 gram, sementara kandungan serat dan vitamin sangat tinggi sehingga Anda akan tetap sehat dan fit selama berpuasa.


NSM adalah solusi cerdas yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda! Produk ini telah beredar selama lebih dari 35 tahun di 94 negara dan diformulasikan oleh ilmuwan peraih Nobel bidang kesehatan. Hasil riset dari Euromonitor menyatakan bahwa NSM merupakan pengganti makanan nomor 1 di seluruh dunia dan Indonesia. Selain keunggulan ilmiah yang telah terbukti dan teruji, IFANCA pun telah memberi sertifikat halal kepada NSM. Kualitas nutrisi telah terbukti dan teruji secara ilmiah, kehalalan pun terjamin, kurang apa lagi?

You are what you eat, pilihan makanan Anda menentukan siapa Anda. Seorang muslim yang beriman dan cerdas tentu memilih makanan yang halal dan berkualitas, Anda juga ‘kan?
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Info: Wildan Karim (083865667766)

No comments:

Post a Comment